Jalan Menanam Kesadaran Hijau
Buku ini memperkenalkan gagasan utama bahwa pendidikan harus berubah agar bumi dan kehidupan di dalamnya bisa selamat dalam jangka panjang. Grigorov menampilkan konsep ekopedagogi sebagai pendidikan yang menumbuhkan kesadaran ekologis, sosial dan etis — bukan hanya fokus pada pengetahuan akademis biasa. Ia menyebutnya sebagai sebuah proyek untuk “peradaban ramah-alam” atau eco-sustainable civilization.
Apa itu Ekopedagogi
Menurut Grigorov, ekopedagogi mencakup tiga dimensi: (1) perlindungan alam (ecology of nature), (2) konsep sosial-ekologis (social ecology) yang melihat bagaimana manusia dan lingkungan berhubungan, dan (3) teori holistik tentang ekologi yang menyentuh aspek budaya, ekonomi, sosial sekaligus. Dengan demikian, ekopedagogi bukan hanya soal lingkungan secara fisik, tetapi juga penyadaran manusia terhadap efek sosial dan budaya dari kerusakan lingkungan.
Tujuan dari Ekopedagogi
Tujuan utama ekopedagogi dalam buku ini adalah agar siswa, pendidik, dan orang tua menyadari bahwa kehidupan manusia dan alam saling terkait. Grigorov menekankan bahwa manusia tak bisa terus-menerus mengeksploitasi alam tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan etika. Melalui pendidikan yang berpihak pada keberlanjutan, setiap individu dapat belajar untuk menghargai alam sebagai mitra kehidupan, bukan sebagai objek yang bisa dipakai semau kita.
Peran Sekolah dan Pendidikan
Di dalam buku, Grigorov menekankan bahwa sekolah serta lingkungan pendidikan memiliki tugas besar: bukan hanya menyampaikan materi, tetapi menciptakan kondisi belajar yang mengajak para peserta didik untuk berpikir kritis terhadap hubungan mereka dengan alam dan masyarakat. Ia menyarankan agar pendidikan dilengkapi dengan pesan-khusus (messages) kepada siswa, orang tua, dan pendidik tentang pentingnya sikap peduli terhadap alam dan komunitas.
Media dan Teknologi
Grigorov juga menyoroti pengaruh media dan teknologi terhadap sikap manusia terhadap alam. Ia mengkritik bahwa media seperti televisi, komputer, video games, dan perangkat digital lainnya sering mengarahkan anak-anak menjadi pasif, konsumeristis, dan jauh dari pengalaman alam nyata. Dalam konteks ini, ekopedagogi juga menuntut agar pendidikan mengajarkan penggunaan teknologi dengan sadar dan bertanggung-jawab.
Kesadaran Kritis dan Aksi Nyata
Ekopedagogi menurut Grigorov tidak cukup hanya memahami konsep; penting juga ada tindakan nyata. Pendidikan harus menumbuhkan kesadaran kritis bahwa kerusakan lingkungan dan ketidakadilan sosial saling berhubungan — dan dari kesadaran itu muncul tindakan. Ia menekankan bahwa perubahan kecil dalam sikap dan perilaku sehari-hari dapat menjadi benih perubahan besar dalam jangka panjang.
Keadilan Sosial dan Lingkungan
Salah satu elemen penting dalam buku ini adalah koneksi antara ekologi dan keadilan sosial. Grigorov menegaskan bahwa kerusakan lingkungan sering kali menimpa kelompok yang paling rentan dalam masyarakat, dan karena itu pendidikan ekopedagogis juga harus memperhatikan aspek keadilan—yaitu bahwa manusia dan alam sama-sama berhak dihormati.
Tantangan dan Harapan
Grigorov tidak menutup mata bahwa mengimplementasikan ekopedagogi bukanlah hal mudah. Ada tantangan seperti budaya konsumsi, teknologi yang mendominasi, ideologi yang mengeksploitasi alam, dan kurangnya kesadaran kolektif. Namun buku ini tetap membawa harapan: bahwa melalui pendidikan yang transformasional, generasi baru bisa tumbuh dengan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap bumi serta sesama.
Penutup
Saripati dari karya Grigorov adalah bahwa pendidikan bisa menjadi benih perubahan yang membawa manusia dan bumi ke arah yang lebih harmonis. Ekopedagogi bukan hanya topik tambahan dalam kurikulum, melainkan paradigma pendidikan yang mengajak kita memahami bahwa menjaga alam sama pentingnya dengan menjaga kemanusiaan. Jika generasi muda dibekali dengan kesadaran, sikap, dan keterampilan yang tepat, maka kita memiliki harapan untuk menciptakan peradaban yang lebih adil, sehat, dan lestari. [sr, 10/11/25]